EMAS HIJAU DI PULAU LAPANG
Pulau Lapang dan Pulau Batang Desa Blang Merang Kecamatan Pantar Barat, Kabupaten Alor Provinsi NTT merupakan salah satu dari lima belas pulau di Kabupaten Alor, saat ini telah ramai dengan kehadiran petani rumput laut dari sejumlah wilayah di Kabupaten Alor. Hal ini dikarenakan perairan laut pulau Pulau Lapang Desa Blang Merang Kecamatan Pantar Barat sangat menjanjikan untuk budidaya rumput laut. Potensi yang ada sekitar 350 Hektar lahan potensi dan baru digunakan sekitar 100 Hektar lebih. Jenis Rumput Laut yang di budidayakan adalah jenis Sacol (Kappaphycus striatum) Saat ini sekitar 475 kk warga masyarakat dari sejumlah desa, seperti Desa Blang Merang, Desa Baranusa, Desa Baraler, Desa Illu, Desa Piring Sina Kecamatan Pantar Barat. Selain itu juga ada pembudidaya dari Desa Beangonong, Desa Kayang, Desa Marisa Kecamatan Pantar Barat Laut dan Desa Bana Kecamatan Pantar, telah menjadikan pesisir Pulau Lapang sebagai tempat budidaya rumput laut. Rumput Laut (makro alga) Pulau Lapang, Kecamatan Pantar Barat, Kabupaten Alor, merupakan komoditi unggulan. Berdasarkan data BPS (2020), ditemukan informasi bahwa 80% kepala keluarga atau terkhusus 314 KK dalam Desa Blang Merang adalah petani rumput laut dan nelayan, sedangkan lainnya berprofesi sebagai penenun kain tradisional, bertani dan beternak. Selanjutnya sesuai data demografi Desa Blang Merang dalam pendidikan, tingginya intensitas generasi muda kian meningkat untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang perkuliahan dan sebagian besar memilih melanjutkan pendidikannya didaerah Pulau Jawa, Makassar dan kupang, karena dukungan pendapatan yang diperoleh dari sektor budidaya rumput laut. berdasarkan data yang dihimpung Pemerintah Desa Blang Merang bahwa telah tercatat sampai dengan Tahun 2024, Dari Dampak Usaha Rumput laut yang menjanjikan ini, telah mencetak + 120 Tingkatan Pendidikan tinggi mulai dari Diploma,Strata 1 dan Strata 2 yang sudah kembali dan bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS), pegawai PPPK, Honorer dan pekerjaan profesi lainnya. Sedangkan yang masih dalam proses diperguruan tinggi yang terdata + 279 anak bangsa di Desa Blang Merang yang saat ini tersebar diseluruh pelosok. dengan rumput laut dengan cir tallus kecil rumpun pendek berwarna hijau sering disebut Sakol atau spinosum. Setiap musimnya bukan berkurang pembudidaya rumput laut yang datang ke Pulau ini untuk berusaha, malah makin bertambah baik pembudidaya pemula maupun pindahan dari lokasi usaha dari wilayah lain.
Digambarkan Dari musim panen pada tahun sebelumnya, petani rumput laut bergembira ria dengan hasil dan harga yang cukup memuaskan berkisar dari terendah Rp.30.000,- sampai persaingan harga saling mengejar dan naik menjadi Rp. 35.000, sehingga masyarkat dengan giat dan bersaing dalam mengejar ketertinggalan pada bidang pendidikan. Namun sayang seribu sayang.Kita Usaha bagi para pembudidaya Rumput laut yang kian berdatangan untuk mendulang harapannya diPulau ini kembali dicemaskan dengan harga rumput laut menurun jauh, hal ini sangat berpengaruh pada faktor kebutuhan anak, utamanya yang saat ini di bangku kuliah dengan berbagai kebutuhannya. harapan para pembudidaya terkhusunya yang berada di pulau lapang dan umunya bagi masyarakat Baranusa, semoga harga rumput laut kembali stabil seperti tahun sebelumnya yang begitu memuaskan dan disamping itu pula hadirnya para pembeli dari berbagai penjuru semoga di tahun ini sama seperti tahun sebelumnya.
Pesona Pulau lapang Desa Blang Merang Kec. Pantar Barat
untuk memenuhi sumber air bersih, warga harus pergi pulang kampung dengan menggunakan bodi jolor yang sudah disiapkan dengan jerigen untuk di isikan air minum dan dibawa kembali ke pulau lapang. Sementara jumlah penghuni yang cukup berdatangan dari berbagai penjuru.
A. PROSES PEMBIBITAN
B. PROSES PANEN
C. PROSES PENGERINGAN