SEJARAH MASUKNYA TARIAN DANI DANA DI BARANUSA
Oleh : Abdul Rasyid Mangkop
Salah satu atraksi Budaya Baranusa Desa Blang Merang yaitu Tarian Dani-dana. Tarian ini juga dipergunakan untuk Penjemputan tamu, memperkenalkan budaya lokal, menyampaikan pesan kepada tamu lewat syair. Dani-dana dimainkan oleh 4, 6, dan 8 orang menggunakan pakaian adat ciri khas Daerah diiringi musik gambus dan rebana. Syair yang dilantunkan mengandung pesan moral, sejarah dan nilai budaya Baranusa.
Tarian Dani-dana mulai muncul dan dikenal oleh masyarakat Baranusa seiring dengan masuknya pengaruh agama Islam di Baranusa. Pada saat itu Tarian Dani-dana juga digunakan oleh para Pendiri Agama sebagai media penyebaran dakwah Islam. Tarian ini juga ditampilkan pada saat pesta pernikahan,pesta khitanan, Pembangunan Masjid dan penjemputan tamu. Semenjak itulah Tarian Dani-dana mulai dikenal oleh masyarakat Baranusa. Tarian Dani-dana awalnya di tarikan oleh penari pria dan wanita secara berpasangan. Namun, ketatnya peraturan dan ajaran agama Islam pada masa itu tidak mengizinkan penari pria dan wanita ditampilkan secara bersamaan. Ini karena apabila ditampilkan bersamaan, mereka bisa dengan mudah bersentuhan kepada yang bukan muhrimnya. Oleh karena itu, pada saat itu Tarian Dani-dana hanya dibawakan oleh penari pria saja. Seiring dengan perkembangan zaman, Tarian Dani-dana terus dikembangkan oleh para seniman di Baranusa yang disesusikan dengan kondisi sehingga para penarinya campuran baik pria maupun wanita. Walaupun begitu, gerakan, formasi, dan busana mereka tetap disesuaikan dengan syariat Islam dan budaya daerah yang berlaku agar tidak saling bertentangan. Tarian Dani dana semakin dikenal sampai kepelosok negeri dengan lantunan dan irama gambus yang kita kenal sampai dengan saat ini, bahkan Sekitar tahun 1982 / 1983 perlombaan pentas seni antar pelajar dari berbagai etnis di Kalabahi, dimenangkan oleh Ikatan Keluarga Besar Baranusa ( Ikbar ) dengan tarian dani dana di bawah pimpinan gambus Syamsudin Ulumando dan Kawan-kawan. Suatu kebanggaan tersendiri bagi masyarakat Baranusa adalah, Juara 1 Lomba Pentas seni yang di raih oleh Ikatan Keluarga Besar Baranusa ( Ikbar ) itulah, selanjutnya mewakili Kabupaten Alor untuk mengikuti perlombaan Tingkat Provinsi NTT di Kupang. Mereka adalah :
- Syamsudin Ulumando ( Pemain Gambus )
- Nurningsih Maring ( penyanyi )
Tim dani dana :
- Rahmawan Boli
- Takdir Koli
- Abdullah Mahmud
- Hatijah Abdullah
- Kulsum Makka
- Halijah Mahmud
- Halim Lawang
- Fatmawati Ajar
- Nurhayati sang
Grup tarian Dani dana Asal Baranusa dibimbing dan dilatih dari awal perlombaan Tingkat Kabupaten Alor sampai ke Tingkat Provinsi NTT, oleh kedua Tokoh Baranusa Alm. H. Rasyid P.Lewa dan Alm. H. Syarif B.Lelang. ada hal unik dan menarik yang tidak dapat di lupakan hingga saat ini, ketika beberapa kabin pesawat hanya dikuhususkan untuk menampung Wutu kiy dan peralatan grup yang dibawakan oleh rombongan Ikbar ( Peserta lomba ) mewakili Kabupaten Alor dalam Ajang lomba Festifal Aneka Budaya NTT di kupang. Grup dani dana dengan iringan gambus dalam lagu Marhaban Ya Nurul Aini, Asmar wayaa Fathan, Yalaiy Tani Kuntum tabe, mampu menggemparkan kota kupang di kala itu dengan meraih prestasi sebagai juara I Tingkat Provinsi NTT.
Tarian Dani-dana Baranusa biasanya ditampilkan untuk memeriahkan acara penyambutan maupun perayaan hari besar Islam,Pernikahan, pesta khitanan serta acara-acara kebudayaan lainnya di Baranusa. Apabila dilihat dari fungsinya, Tarian Dani-dana lebih dimaknai sebagai ungkapan rasa syukur dan bahagia. Namun, apabila dilihat dari gerakan para penari, Tarian ini bisa dimaknai sebagai Tarianan pergaulan masyarakat Selain itu, Tarian an ini juga dimaknai sebagai media penyampaian pesan-pesan yang berhubungan dengan agama Islam.
Dalam pertunjukannya, Tarian Dani Dana terbagi menjadi dua jenis Tarian an, yaitu Tarian Dani-dana klasik dan Tarian Dani-dana modern. Pertunjukan Tarian dani dana klasik biasanya lebih mengacu pada konsep Tarian Dani-dana pada zaman dahulu,yang biasa disebut Dani dana Baranusa, yaitu tarian Dani-dana yang ditarikan kan oleh penari pria saja yang dimulai dengan posisi duduk menanti komando dari peluit si pemeran utama yang diringi dengan Instrumen musik gambus, Dalam segi gerakan, yang ditampilkan biasanya merupakan gerakan asli dari masyarakat baranusa yang lebih merunduk dengan gerakan kaki dan punggung, dan ada sedikit farmasi berbentuk lingkaran lego-lego.
Dani-dana modern merupakan Tarian Dani-dana yang telah dimodifikasi sehingga juga terdapat penari wanita di dalamnya. Selain itu dalam segi gerak, formasi, kostum, dan jumlah penari biasanya lebih bervariasi, tergantung kelompok yang menampilkannya. Walaupun sudah dimodifikasi, Tarian Dani-dana modern tidak meninggalkan keasliannya. Tarian Dani-dana ini biasanya lebih didominasi dengan hampir semua bagian tubuh dengan gerakan dinamis dan energik. Selain itu, gerakan Tarian ini cenderung bertempo cepat sehingga mengutamakan kelincahan dalam menarikannya. Walaupun begitu apabila diamati, setiap gerakan dalam Tarian Dani-dana ini memiliki makna dan pesan-pesan di dalamya.
Pertunjukan Tarian Dani dana Baranusa biasanya diiringi oleh alat musik gambus, Biola dan rebana. Irama yang digunakan biasanya cenderung bertempo cepat sesuai dengan gerakan para penari dan penyanyi. Lagu-lagu yang dibawakan biasanya berisi pantun-pantun bertemakan kehidupan dan pesan agama. Variasi gerakan penari biasanya juga disesuaikan dengan lagu yang mengiringinya agar pesan-pesan yang disampaikan bisa diterima oleh para penonton.
Busana yang digunakan dalam Tarian ini yakni merupakan pakaian adat yang divariasi dengan unsur busana muslim di dalamnya. Hal tersebut merupakan kreasi tambahan agar pertunjukan terlihat menarik.
- Penari wanita biasanya menggunakan pakaian yang tertutup dan menggunakan jilbab atau hijab yang menjadi ciri khas muslimah.
- Selain itu, penari juga dihias dengan berbagai pernak-pernik untuk mempercantik dan pemanis.
- Penari pria biasanya menggunakan pakaian adat pria.
- Busana tersebut seperti baju lengan panjang dan celana panjang.
- Selain itu. penari pria juga menggunakan penutup kepala dan sarung tenunan Baranusa yang dikenakan di pinggang mereka.
- Penari Pria bisa juga menggunakan peci sebagai penutup kepala jika Tarian Dani-dana yang dipertunjukan bersifat modern, sedangkan bersifat klasik wajib menggunakan penutup kepala dari daun koli atau biasa disebut wutu kii.
GALERI LOMBA DANI DANA
ANTAR GRUP PKH 2023 DI DESA BLANG MERANG
( oleh : Abdul Rasyid Mangkop )